Bidikbola.com – Temui Sergio Herrera, penjaga gawang Osasuna yang menjadi perbincangan setelah menolak mengizinkan striker Real Madrid Karim Benzema mengambil penalti.
Nama Sergio Herrera menjadi sinonim setelah ia menunjukkan kepahlawanan dan menyelamatkan clean sheet melawan Real Madrid melawan Osasuna, Kamis (21/4).
Selama kunjungannya, Real Madrid meraih tiga poin berkat kemenangan 3-1 atas tuan rumah Osasuna.
Real Madrid memimpin pada menit ke-12 melalui gol David Alaba. Namun semenit berselang, Osasuna menyamakan kedudukan melalui Ante Budimir.
Kedudukan 1-1 juga berubah setelah Marco Asensio mencetak gol kedua Real Madrid sebelum turun minum, membuat kedudukan menjadi 2-1 untuk Los Blancos.
Hingga akhirnya Lucas Vazquez membuat skor menjadi 3-1 menjelang akhir pertandingan dan mengamankan tiga poin untuk Real Madrid.
Padahal, Real Madrid bisa saja merebut tiga poin dengan keunggulan gol lebih besar di laga itu jika Karim Benzema mampu mengonversi dua hadiah penalti yang diterima El Real.
Kedua penalti itu dicetak pada menit ke-51 melalui handball oleh Chimy Avila dan pada menit ke-58 oleh Rodrygo menyusul cedera.
Namun, Benzema, yang mengeksekusi dua penalti, gagal menjalankan tugasnya setelah kiper Osasuna Sergio Herrera melakukan aksi heroik dengan menolak kedua eksekusi tersebut.
Berkat penampilannya, nama Herrera menjadi pembicaraan di kota. Selain itu, tidak mudah bagi seorang penjaga gawang untuk menyelamatkan dua penalti dalam satu pertandingan.
Lantas siapakah karakter Sergio Herrera?
Rekam jejak Sergio Herrera
Sergio Herrera adalah penjaga gawang asal Spanyol yang lahir di Miranda de Ebro pada 5 Juni 1993 atau 28 tahun lalu.
Karir sepakbolanya sendiri dimulai pada usia muda dimana Herrera bergabung dengan Alaves pada tahun 2007 untuk memulai karirnya.
Setelah belajar di akademi, Herrera kemudian dipromosikan ke Alaves B, yang bermain di Divisi Tercera atau divisi empat sepak bola Spanyol.
Ia melakoni debut bersama tim utama Alaves pada 2012, lebih tepatnya pada 28 November 2012 di ajang Copa del Rey melawan Barcelona.
Pertunjukan itu adalah satu-satunya pertunjukan dengan Alaves tahun itu. Setahun kemudian, Herrera dipinjamkan ke CD Laudio.
Setelah dipinjamkan, Herrera tidak bergabung kembali dengan tim utama. Bahkan, ia dimasukkan ke dalam tim B yang bermain di divisi empat.
Tidak pernah mendapatkan kepercayaan dari tim masa kecilnya, Herrera membuat keputusan untuk bergabung dengan SD Amorebieta, yang bermain di divisi tiga pada tahun 2015.
Setelah awal musim 2015/16, Herrera menarik minat SD Huesca, yang mengontraknya dengan kontrak tiga tahun pada 2016.
Di Huesca, Herrera konsisten dan menarik minat Osasuna, yang kemudian mengontraknya pada 2017 hanya dengan €300.000, atau Rp 4,6 miliar dengan kurs saat ini.
FYI: Osasuna merekrut Herrera ketika dikonfirmasi bahwa dia terdegradasi ke divisi kedua La Liga Spanyol.
Hanya di musim kedua Herrera Osasuna kembali ke La Liga Spanyol, di mana ia nyaris tidak tampil karena cedera lutut.
Namun Osasuna hingga saat ini masih percaya dengan Herrera dimana ia telah mencatatkan 129 penampilan untuk Los Rojillos dengan rekor 144 clean sheet dan 49 clean sheet atau clean sheet.
[Felix Indra Jaya]
IKUTI BERITA LEBIH LANJUT DI GOOGLE NEWS
