Bidikbola.com – Aktor Ferry Irawan mengomentari tragedi Kanjuruhan, mengimbau suporter sepak bola dan aparat keamanan untuk saling menghormati, menjunjung tinggi sportivitas dan menjauhi kekerasan.
Hal itu disampaikan Ferry Irawan sesaat setelah tragedi Kanjuruhan yang merenggut sedikitnya 135 nyawa pada 1 Oktober 2022.
Ironisnya, Ferry Irawan kini justru terlibat aksi kekerasan. Ia harus berurusan dengan polisi setelah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya Venna Melinda.
Melaporkan unggahan akun Celeb360 ke Vidio pada 3 Oktober 2022, Ferry Irawan dengan bijak mengatakan bahwa para penggemar harus memahami bahwa setiap pertandingan akan menghasilkan pemenang dan pecundang.
Ia pun berharap tragedi Kanjuruhan menjadi kejadian kelam terakhir di sepak bola Indonesia.
“Ajang kompetitif harus memiliki sportifitas yang tinggi. Sayang sekali hal seperti ini terjadi,” kata Ferry Irawan saat itu.
Selain berharap suporter semakin dewasa, Ferry juga mengimbau aparat keamanan menjalankan tugasnya secara lebih manusiawi karena suporter sepak bola juga merupakan warga negara Indonesia yang perlu dilindungi.
“Suporter tetap warga negara Indonesia, punya hak perlindungan yang sama. Walaupun sangkarnya bertindak berlebihan, [mengendalikan mereka – Ed] juga tidak salah. Aparat keamanan mungkin lebih tahu," kata Ferry.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian seperti ini. Saya harap tidak akan ada hal seperti ini di masa depan," tambahnya.
Selain mengomentari tragedi Kanjuruhan, Ferry Irawan kini diperiksa polisi. Ia juga disebut telah menganiaya Venna Melinda saat menjalani pemeriksaan pada Senin (1/9/2023).
“Saudara FI menyatakan bahwa benar melakukan KDRT. Dia mengaku ada kekerasan dalam rumah tangga," kata Kombes Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, kepada wartawan, Selasa (1/10/2022).
Venna sebelumnya melaporkan Melinda Ferry Irawan sebagai suaminya dalam kasus KDRT. Peristiwa kekerasan itu terjadi pada Minggu (1/8/2023) di sebuah hotel di Jalan Dhoho, Kota Kediri.