Bidikbola.com – Newcastle United melanjutkan tren sensasionalnya di Premier League musim ini dan terbukti menjadi salah satu favorit juara. Manajer Eddie Howe kini 'membiarkan' suporter Newcastle memimpikan gelar juara.
Newcastle naik ke urutan kedua di Liga Premier setelah menang 3-0 yang mengesankan di Leicester City pada Boxing Day.
Newcastle bermain WIB di Stadion King Power, Senin malam (26/12/2022) dan mencetak semua gol di babak pertama. Dimulai dari penalti Chris Wood di menit ke-3, disusul tendangan Miguel Almiron di menit ke-7 dan sundulan Joelinton di menit ke-32.
Kemenangan itu adalah yang keenam berturut-turut sejak Oktober 2022. Newcastle hanya kalah sekali musim ini, mengumpulkan 33 poin dari 16 pertandingan, tepat di belakang Arsenal, yang memiliki 40 poin dan untuk sementara berada di puncak klasemen.
Laju Newcastle musim ini sangat berbeda dengan musim lalu ketika berada di zona degradasi setelah hanya menang sekali dalam 16 pertandingan. Pengambilalihan oleh konsorsium Arab Saudi sejak Oktober tahun lalu membawa perubahan signifikan bagi skuad The Magpies.
Meski berjuang di bawah, Newcastle kini mulai terhubung dengan tim-tim besar seperti Manchester City, Arsenal dan Liverpool. Tim Eddie Howe juga berani berbicara tentang peluang menang.
Meski perjalanan masih jauh dari selesai, Newcastle punya modal bagus untuk menantang gelar. Bagi Howe, tidak ada salahnya jika para penggemar mulai bermimpi bahwa di akhir musim semuanya akan berakhir dengan baik.
"Saya tidak keberatan jika fans mulai memimpikan apa yang bisa kami raih. Kami bisa mencapai apa saja," kata Howe kepada BBC, Selasa.
"Musim ini masih jauh dari selesai, kami masih memiliki setiap kesempatan. Saya ingin para fans percaya kami bisa melakukan apapun," sambung mantan manajer Bournemouth Inggris itu.
"Kami tahu kesulitan yang akan kami hadapi di sini (Leicester) jadi awal yang baik sangat penting bagi kami. Kami bermain luar biasa selama 30 menit pertama. Itulah ciri khas gol dari Miggy (Almiron) dan pergerakan yang bagus dari tim."
"Leicester menunjukkan kualitasnya di babak kedua dan menjadi sulit bagi kami untuk mengontrol bola. Saya masih ingin kami tetap mengontrol permainan tapi setidaknya kami berhasil meredam ancaman dari mereka."