Bidikbola.com – Rencana PSSI untuk menggunakan video asisten wasit (VAR) dalam kompetisi profesional di Indonesia masih dalam tahap akhir. Teranyar, Kamis (25/5/2023), PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyurati FIFA terkait rencana tersebut.
Perlu dicatat bahwa VAR tidak akan diterapkan dalam waktu dekat. PSSI harus melalui beberapa tahapan, sehingga FIFA sangat merestui penggunaan VAR di Liga 1 2023/2024.
“Bismillah, hari ini (kemarin) kami mengirim surat ke FIFA terkait rencana melanjutkan proses penerapan VAR di Indonesia. “Sesuai dengan pedoman FIFA, kami juga telah mengidentifikasi beberapa tahapan awal yang perlu dipenuhi, seperti pembentukan tim proyek VAR, penetapan timeline program, kepastian sumber pendanaan dan penyedia teknologi terpilih,” kata Erick Thohir dalam keterangannya. .
Untuk menuntaskan rencana tersebut, PSSI menugaskan PT LIB bertanggung jawab atas seluruh proses pelaksanaan implementasi VAR, termasuk menyiapkan teknologi yang akan digunakan.
Menurut pedoman FIFA, setiap pihak yang menggunakan VAR harus melalui seluruh proses yang disebut "Implementation Assistance and Approval Program" (IAAP). IAAP terdiri dari lima fase: Pertimbangan Awal, Pernyataan VAR, Persiapan dan Pelatihan, Proses Persetujuan dan Pemantauan.
"Memang benar kami telah ditugaskan oleh PSSI untuk menjalankan misi yang tentunya diidam-idamkan oleh para pecinta sepak bola Indonesia. Namun harus saya tegaskan ini bukan pekerjaan baru atau kemarin sore," ujar Presiden dan Direktur LIB Ferry Paulus.
“Kami telah melakukan studi dan penelitian selama beberapa waktu dan bekerja sama dengan negara tetangga yang sudah menerapkan VAR, seperti Thailand dan Singapura, untuk mengidentifikasi penyedia teknologi terpilih (STP) dari beberapa kandidat yang ada.”
“Tentunya kita juga perlu menyiapkan strategi pendanaan dan kita harapkan lancar dan ada akselerasi hingga rencana VAR diimplementasikan pada 2024 yang sudah memasuki putaran kedua Liga 1 2023. "2024," jelasnya. .
LIB dan PSSI menunjuk Asep Saputra, Deputy Director of Competitions LIB, sebagai manajer proyek di tim proyek VAR untuk mengurus semua urusan komunikasi dan kepatuhan terhadap persyaratan FIFA serta pemasangan teknologi VAR.
Selain itu, MoU antara PSSI dan JFA (Persatuan Sepak Bola Jepang) juga sangat produktif karena pelatih wasit VAR dari JFA terlibat dalam proses pelatihan dan lisensi VAR diberikan kepada wasit Indonesia.
“Sinergi yang positif dan harmonis terus terjalin antara LIB dan PSSI. Terobosan inovatif PSSI di bawah Bapak Erick Thohir dalam pengembangan wasit perlu diimbangi dengan program akselerasi yang sesuai dengan keadaan kita,” kata Ferry Paulus.
“Proses latihan wasit tercepat lisensi VAR bisa selesai dalam 6-7 bulan dan mudah-mudahan bisa dilaksanakan dengan baik. Tentunya kami menghargai aspek kualitas, sehingga Komite Wasit dapat menyiapkan 30 VAR untuk fase awal ini.” Wasit, 30 Asisten VAR, dan 27 Operator Replay,” tambah Ferry.
LIB memutuskan untuk mendesentralisasikan VAR. Artinya, ruang VAR akan dipasang di setiap stadion untuk pertandingan Liga 1 2023/2024. Sebagai referensi, Thailand dan Singapura menggunakan sentralisasi sehingga ruang VAR mereka tidak bertempat di stadion tetapi terkonsentrasi di satu area.
Menurut kajian dan perhitungan LIB, model sentralisasi ini agak sulit diterapkan karena faktor geografis dan tantangan infrastruktur jaringan di Liga Indonesia.