Bidikbola.com – PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menjawab pertanyaan tentang biaya tunggakan peralatan pertandingan Liga 1 BRI 2022/2023. Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus membantahnya.
Kabar ini ramai diperbincangkan di media sosial. Dikabarkan ada tunggakan fee ofisial pertandingan Liga 1 BRI yang sebenarnya sudah berakhir pada 16 April 2023.
Ferry Paulus menyatakan bahwa informasi yang beredar luas di gereja itu tidak benar. Menurutnya, yang terjadi saat ini tidak molor karena sesuai dengan skema.
“Saya sudah jelaskan bahwa ini bukan pembayaran tunggakan. Namun, rencana pembayaran (biaya peralatan permainan) jatuh tempo setelah dua minggu,” kata Ferry Paulus dalam keterangan resminya, Jumat (28/4/2023).
“Artinya jadwal pembayaran akan keluar akhir bulan ini dengan rincian pada minggu ke 33 dan 34 ditambah penundaan pertandingan sebanyak 10 pertandingan. Perlu dicatat bahwa minggu-minggu ini bertepatan dengan minggu ke-33 dan minggu ke-34,” jelasnya.
Sekadar mengingatkan, pekan ke-33 Liga 1 BRI musim lalu berlangsung pada 5 April 2023. Pekan ini dia mulai dengan pertandingan Bhayangkara FC melawan Barito Putera dan Persebaya Surabaya melawan Persija Jakarta.
Sedangkan laga pekan ke-34 akan berlangsung pada 12 April 2023 dengan laga Bali United FC vs PSIS Semarang sebagai laga pembuka pekan ini. Sehingga waktu pembayaran yang dijadwalkan setiap tanggal 20 tidak dapat dilakukan karena bertepatan dengan hari libur bank Idul Fitri.
“Awalnya kami melakukan pembayaran di akhir bulan. Tapi karena padatnya jadwal dan agar pembayaran tidak menumpuk, kami putuskan untuk melakukan pembayaran setiap dua minggu sekali," imbuhnya
“Jumlahnya kurang dari Rp 1,5 miliar. Kewajiban ini sebenarnya bisa dilunasi pada 20 April, tapi bank libur kemarin. Jadi semuanya akan siap dalam minggu ini," tambahnya.
Selain itu, Ferry menceritakan pihaknya selalu mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan saat membayar biaya resmi pertandingan. Ini termasuk tugas, persiapan laporan, pengiriman untuk pembayaran.
“Mekanisme ini sama dengan yang diterapkan di AFF, AFC, dan FIFA,” pungkas mantan direktur olahraga Persija Jakarta itu.