Bidikbola.com – Calon Presidensi Umum PSSI La Nyalla Mattalitti berkesempatan mempresentasikan visi misinya kepada Asosiasi Provinsi (Asprov). Acara berlangsung pada Selasa malam (02/07/2023) di Hotel Sultan, Jakarta.
Bagi La Nyalla, Asprov merupakan salah satu peran terpenting dalam perkembangan sepakbola Indonesia. Menurutnya, membangun sepak bola harus datang dari daerah yang sangat membutuhkan peran Asprov.
"Karena saya yakin membangun sepak bola Indonesia tidak bisa hanya dilakukan di Jakarta saja. Tidak bisa dilakukan secara top-down dari PSSI pusat. Sebaliknya," kata La Nyalla dalam sambutannya.
“Bangunan sepak bola Indonesia harus dari negara kelahirannya. Harus lokal dan harus dari bawah ke atas, karena pembangunan sepak bola memang harus dari bawah,” lanjutnya.
Selain itu, mantan Ketua DPD RI itu juga menyampaikan visi besar lainnya. Setidaknya, ia sudah menyiapkan tujuh langkah jika terpilih sebagai ketua periode 2023-2027.
“Hari ini saya ingin menyampaikan visi besar membangun sepak bola Indonesia dengan alat yang terukur dan bisa ditindaklanjuti,” kata La Nyalla.
“Dari perspektif program PSSI pusat, saya sudah membagikan tujuh langkah untuk membangun sepak bola Indonesia. Di mana tujuh langkah itu adalah: pengembangan teknis, penguatan klub, liga profesional, tim nasional, pengembangan bisnis, stabilitas keuangan, dan industri sepak bola," jelasnya.
La Nyalla menambahkan, pihaknya akan memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2 untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Dari sisi bisnis juga cukup menjanjikan menurutnya.
Selain itu, Liga 3 juga menjadi fokusnya. Menurutnya, Liga 3 merupakan gudang pemain muda yang harus dikembangkan.
"Liga 3 adalah tempat terbesar untuk pertumbuhan pemain. Jadi kompetisi 10 bulan, bermain 30 kali setahun. Kami menggambarkan semua itu dengan baik. Saya mempersiapkan semua itu untuk sepak bola Indonesia. Saatnya kembali ke jalur yang akan datang," ujar La Nyala.
“Dari sisi kebijakan strategis, tidak jauh berbeda dengan Liga 2 yang regulasinya luas dan departemen khusus yang kuat, bedanya hanya di manajemen liga,” pungkasnya.