Bidikbola.com – Wacana keluar dari keanggotaan AFF atau Federasi Sepak Bola Asia Tenggara muncul setelah Timnas Indonesia U-19 gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 2022.
Wacana ini digaungkan oleh netizen di kolom komentar PSSI setelah Timnas Indonesia U-19 dipastikan gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.
Seperti diketahui, Timnas U-19 Indonesia harus merelakan dua tempat kepada Vietnam dan Thailand di semifinal, meski ketiga tim masing-masing mengumpulkan 11 poin.
Padahal, di klasemen Grup A, Timnas Indonesia U-19 lebih unggul dari dua rival tersebut dalam hal produktivitas atau selisih gol.
Sayangnya, keistimewaan yang dimiliki oleh pasukan Garuda tidak ada artinya. Pasalnya, AFF menggunakan sistem head-to-head dalam mini scoring dengan tiga negara tersebut.
Dengan hasil imbang 1-1 antara Vietnam dan Thailand, Timnas Indonesia U-19 yang gagal mencetak gol ke gawang kedua tim juga gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 2022.
Aturan AFF ini lantas membuat warganet geram. Pasalnya Timnas Indonesia U-19 bersinar dalam segala hal di klasemen, terutama dalam hal produktivitas gol.
Hal ini pun memunculkan wacana dari AFF yang diangkut oleh netizen melalui komentar di akun Instagram PSSI.
Pertanyaan juga muncul, apakah Indonesia bisa meninggalkan AFF sesuai keinginan netizen?
tinggalkan wacana AFF
Sebelumnya, AFF sendiri merupakan asosiasi sepak bola yang beranggotakan negara-negara Perbara atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
AFF didirikan sebagai wadah kerjasama antar negara-negara Asia Tenggara untuk bahu-membahu dalam pembangunan sepak bola.
Federasi yang didirikan di Indonesia pada tahun 1984 ini sebenarnya bukanlah federasi resmi yang diakui FIFA, meski kehadirannya tidak dibantah oleh perusahaan induk resmi sepak bola dunia.
Selama masa jabatan resminya, FIFA hanya mengakui AFC (Asia), UEFA (Eropa), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah), CONMEBOL (Amerika Selatan) dan Oseania.
Dengan demikian, AFF sendiri bukanlah badan resmi di bawah payung FIFA, melainkan hanya cabang dari AFC (Konfederasi Asia), yang dibentuk atas persetujuan negara-negara Asia Tenggara.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika semua acara yang diselenggarakan oleh AFF seperti Piala AFF, Piala AFF U-23 hingga Piala AFF U-19 tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA karena hanya dianggap persahabatan yang sah.
Hal ini berbeda dengan Piala Asia U-20 dan Piala Asia, yang jelas berada di bawah naungan AFC sebagai konfederasi Asia.
Dengan kata lain, tidak apa-apa jika Indonesia akhirnya keluar dari AFF dan fokus pada acara resmi FIFA di bawah naungan AFC.
Tapi apakah wajar jika Indonesia keluar dari AFF? Karena Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu founding fathers AFF. Bahkan, pembentukan organisasi ini terjadi di dalam negeri.
Selain status Indonesia sebagai founding father, keluar masuknya federasi bukanlah hal baru di dunia sepak bola.
Australia bahkan memilih bergabung dengan AFF dan AFC karena dianggap lebih unggul di kancah sepak bola Oseania.
Rusia bahkan ingin keluar dari UEFA karena konflik geopolitik yang membuat mereka mempertimbangkan untuk bergabung dengan AFC mengingat kedekatannya dengan Asia.
Maka sah-sah saja Indonesia memilih keluar dari AFF dan fokus pada agenda AFC, mengingat AFC berada di bawah naungan FIFA dan resmi.
Kontributor: Felix Indra Jaya