Bidikbola.com – Bayern Munich kalah 3-1 dari RB Leipzig, WIB pada Sabtu malam (21 Mei 2023) di hadapan pendukungnya sendiri dalam lanjutan Bundesliga atau Liga Jerman 2022/2023 di Allianz Arena. Bayern terancam kehilangan gelar musim ini bersama pelatih mereka Thomas Tuchel.
Klub berjulukan FC Hollywood itu kini berada dalam masa drama pahit karena terancam tak mampu mengangkat trofi Bundesliga yang telah mereka rayakan selama sepuluh musim berturut-turut.
Tak hanya sampai di situ, usai kekalahan di Liga Champions dan di DFB-Pokal, Bayern bisa dibilang gigit jari karena kemungkinan tidak akan meraih satu pun trofi musim ini.
Drama baru klub berjuluk "The Reds" itu juga bergantung pada pesaing terdekat sekaligus rival abadi mereka Borussia Dortmund yang masih menyisakan dua pertandingan di Bundesliga.
Dortmund bisa menjadi lawan Bayern jika berhasil mengumpulkan enam poin penuh melawan Augsburg (WIB) dan Mainz (27 Mei) pada Minggu malam (21 Mei).
Dengan koleksi 68 poin, Bayern kini berada di puncak klasemen namun gagal menambah keunggulan satu poin atas Dortmund yang masih menyisakan satu pertandingan.
FC Hollywood memang terlihat tidak konsisten sejak penunjukan pelatih baru Thomas Tuchel pada Maret lalu.
Tak hanya Thomas Tuchel yang langsung tersingkir dari Piala DFB melawan Freiburg, ia juga tak mampu mempertahankan delapan kemenangan beruntun The Reds di Liga Champions dan kalah dari Manchester City di perempat final.
Penunjukan Thomas Tuchel jauh dari impian para manajer Hollywood FC yang berambisi meraih treble atau tiga trofi mayor dalam satu musim.
Ruang ganti tidak bisa dikuasai
Tuchel memang ahli taktik yang mampu meracik berbagai strategi, namun bos Bayern itu sudah melupakan masalah pelatih asal Jerman itu di klub-klub sebelumnya yang gagal menguasai ruang ganti.
Di klub lamanya Paris Saint Germain (PSG) yang notabene menampilkan skuat penuh superstar, Tuchel kerap mengalami ketegangan dengan para pemainnya.
Terus terang kepada media, Tuchel menyebut tidak mudah memasukkan pemain sekaliber Neymar Jr. dan Kylian Mbappe dalam satu tim.
"Tidak mudah sama sekali untuk mengatur dia (Neymar)!" kata Tuchel pada 26 November 2019.
Kemudian, di Bayern, setelah tidak berlatih selama sebulan, Tuchel yang telah mengumpulkan skuat mewah dihadapkan pada perselisihan antara pemainnya sendiri, Sadio Mane dan Leroy Sane, setelah pertandingan perempat final Liga Champions melawan Manchester City.
Selain itu, ruang ganti Bayern tidak terlalu kondusif setelah kematian mantan pelatih Julian Nagelsmann, karena kapten tim Manuel Neuer mempertanyakan kebijakan Tuchel mengganti pelatih kiper Bayern Toni Tapalovic.
Krisis kepercayaan para pemain dan manajemen di Nagelsmann kini tampaknya semakin parah karena kepemimpinan Tuchel karena kurangnya kesuksesan yang tidak sesuai harapan.
Lebih sedikit yang bisa memanfaatkan kedalaman tim
Penyebab paling mencolok dari keterpurukan Bayern di era Tuchel bisa dilihat dari hasil di atas lapangan. Bayern telah mencatatkan lima kemenangan, satu hasil imbang dan dua kekalahan dari delapan pertandingan di Bundesliga.
Performa yang tidak konsisten itu tidak membuat Bayern memperlebar jarak dengan Dortmund. Bahkan bos Bayern Oliver Kahn terang-terangan membeberkan pemecatan Nagelsmann karena performa buruk Bayern sejak Januari.
“Anda jarang melihat kualitas skuat kami. Kami bermain kurang sukses dan kurang atraktif sejak Januari," kata Oliver Kahn pada 25 Maret.
Tuchel tampaknya tidak bisa menyelesaikan PR musim ini. Tuchel kerap gagal mengatur starting line-up, terutama di laga-laga krusial.
Misalnya, ia menempatkan bek Dayot Upamecano di starting eleven untuk leg kedua perempat final Liga Champions melawan Manchester City.
Padahal Upamecano kerap melakukan kesalahan di leg pertama yang berujung gol. Upamecano juga melakukan kesalahan di leg kedua dengan melakukan handball ke area penalti.
Pemain muda potensial Jamal Musiala juga menunjukkan penurunan performa di bawah Tuchel. Musiala bergantian memainkan posisi winger atau peran Reumdauter yang biasa diisi oleh Thomas Muller, namun tampaknya tidak terlalu efektif.
Sejumlah pemain bintang seperti Sadio Mane dan Joao Cancelo justru melakukan pemanasan di bangku cadangan karena Tuchel jarang mendapat kesempatan menit bermain.
Cedera panjang beberapa pemain reguler seperti Manuel Neuer dan Lucas Hernandez seharusnya tidak terlalu mempengaruhi performa tim karena manajemen membawa pemain pengganti kelas atas seperti kiper Yann Sommer, Daley Blind atau Joao Cancelo.
Bagaimana drama dari FC Hollywood akan berakhir sekarang hanya tergantung pada Dortmund dan bagaimana Tuchel menilai penampilannya dan memanfaatkan potensi pemain untuk bermain di Bundesliga.
Atau manajemen Bayern langsung mundur, memecat sang pelatih karena performa buruk dan gagal dalam perburuan gelar.
Sesuai dengan tradisi Bayern, dengan pelatih sebelumnya mengambil tindakan untuk memecat pelatih yang gagal membawa tim sukses ke Liga Champions.
Selain Julian Nagelsmann, Niko Kovac sebelumnya dipecat karena dituding tampil buruk baik di Bundesliga maupun Liga Champions.
Ibarat sandiwara panggung, FC Bayern yang hampir selalu berhasil menjadi raja dalam sejarah Bundesliga ini justru menjadi aktor di tangan Tuchel, memainkan monolog tentang cerita dramatis di sela-sela musim ini.