Bidikbola.com – Manajer Manchester City Pep Guardiola mengakui timnya tidak dalam performa terbaiknya dan tidak tahan dengan tekanan, terutama setelah unggul 5-5 secara keseluruhan atau saat Madrid unggul 2-1 di leg kedua Liga Champions. semifinal di Stadion Santiago Bernabéu, Kamis (5/5/2020) dini hari WIB.
Manchester City berada di ambang mencapai final setelah Riyad Mahrez memberi City keunggulan 1-0 di leg kedua dan agregat 5-3 di menit ke-73.
Namun Madrid kembali menang setelah Rodrygo mencetak dua gol pada menit ke-90 dan 90+1 untuk membuat skor menjadi 5-5 secara agregat sebelum Benzema mencetak gol untuk Madrid dengan gol dari penalti pada menit ke-95 membuat skor menjadi 6-5.
“Mereka menempatkan banyak pemain di area penalti, melalui Eder Militao, Rodrygo, Vinícius Junior, Benzema. Mereka mengirim umpan dan mencetak dua gol. Kami tidak bermain di level terbaik kami, tetapi di semifinal itu normal bagi pemain untuk berada di bawah tekanan Kami harus mengakuinya," kata Guardiola setelah pertandingan melawan Madrid, seperti dikutip situs Liga Champions, Kamis.
“Kami nyaris saja, tetapi kami tidak berhasil pada akhirnya (final). Kami tidak mengontrol permainan di babak pertama. Kami tidak cukup baik, tetapi kami juga tidak terlalu menderita. Setelah kami mencetak gol, kami menjadi lebih baik, kami menemukan kecepatan kami dan para pemain merasa nyaman di lapangan," lanjut pelatih Spanyol itu, seperti dilansir Antara.
Namun Guardiola menyayangkan tidak menambah tempo di menit-menit akhir hingga Madrid mencuri dua gol sehingga memaksa pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu di menit 2×15.
“Pada saat itu (setelah gol) mereka bisa saja menyerang, menyerang, dan menyerang di 15 menit terakhir, tetapi itu tidak terjadi. Kami tidak terlalu menderita tetapi sepak bola tidak dapat diprediksi. Sekarang kami perlu waktu untuk memprosesnya dan untuk kembali berkumpul dengan para penggemar, kami," kata Guardiola.
IKUTI BERITA LEBIH LANJUT DI GOOGLE NEWS