Bidikbola.com – Berikut 5 transfer pemain bintang sepak bola yang paling mengejutkan, termasuk kepindahan sensasional Cristiano Ronaldo ke klub Arab Saudi Al Nassr.
Tanda tanya seputar masa depan Cristiano Ronaldo setelah hengkang dari Manchester United bulan lalu akhirnya terjawab sepenuhnya. Rumor mengatakan bahwa CR7 memutuskan untuk pindah ke klub besar di Timur Tengah.
Mantan penyerang Real Madrid yang kini berusia 37 tahun itu diumumkan sebagai pemain baru oleh Al Nassr pada Jumat (30/12/2022) waktu setempat melalui situs resminya AlNassr.sa.
Al Nassr mengonfirmasi mereka telah mengontrak Cristiano Ronaldo selama dua musim. Pemenang Ballon d'Or lima kali itu akan mengenakan seragam klub milik Rudi Garcia hingga 2025.
Wartawan sekaligus pakar transfer sepak bola Italia, Fabrizio Romano mengungkapkan, bayaran yang akan diterima Cristiano Ronaldo setiap tahunnya adalah 200 juta euro atau sekitar Rp 3,3 triliun.
Nilai nominal ini menjadikan Cristiano Ronaldo pesepakbola dengan bayaran tertinggi sepanjang sejarah, melampaui penyerang Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe.
Selain Ronaldo, cukup banyak pemain bintang yang secara mengejutkan beralih ke klub yang dianggap tidak populer, terutama di penghujung kariernya. Siapa kamu?
5 transfer pemain bintang yang menghebohkan dunia sepakbola, seperti dirangkum ESPN:
1. David Beckham: Real Madrid ke LA Galaxy (AS)
Apa yang disebut "demam emas" sepak bola Amerika pertama kali dimulai pada 1970-an, ketika nama-nama legendaris seperti Pele, Johan Cruyff, George Best, dan Franz Beckenbauer muncul di Liga Sepak Bola Amerika Utara.
Namun, tidak ada yang bisa menandingi pengaruh luar biasa David Beckham terhadap sepakbola di negeri Paman Sam itu saat bergabung dengan LA Galaxy dari Real Madrid pada 2007.
Saat itu, Beckham masih tergolong muda yakni 31 tahun. Kedatangan Beckham menandai eksodus pemain top Eropa ke Major League Soccer (MLS).
2. Xavi Hernandez: Barcelona ke Al Sadd (Qatar)
Sejak bergabung dengan Barcelona pada usia 11 tahun dan memantapkan dirinya sebagai metronom di lini tengah tim selama era tersuksesnya, Xavi meninggalkan Camp Nou pada 2015 di usia 35 tahun.
Setelah menjuarai segalanya di level klub dan internasional, pemain berjuluk 'El Maestro' itu secara mengejutkan pindah ke Liga Qatar atau yang dikenal dengan Stars League, dengan bergabung bersama Al Sadd.
Al Sadd menawari Xavi proyek yang tidak biasa di mana dia akan mengambil tanggung jawab sebagai pemain dan pelatih dan juga bertindak sebagai duta Piala Dunia 2022.
3. Andres Iniesta: Barcelona vs Vissel Kobe (Jepang)
Perpisahan emosional lainnya datang untuk Barcelona di puncak musim 2017/18 ketika Iniesta, rekan Xavi di lini tengah, dengan air mata mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan Camp Nou setelah 22 tahun bertugas.
Tak lama setelah memenangkan gelar La Liga kesembilannya, Iniesta meninggalkan Camp Nou untuk bergabung dengan klub J-League Vissel Kobe, yang dimiliki dan dijalankan oleh miliarder Hiroshi Mikitani – CEO Rakuten, grup ritel Jepang yang mensponsori kaus Barca saat itu.
Iniesta segera bergabung dengan skuad Vissel Kobe dengan rekrutan terkenal lainnya termasuk striker internasional Jerman Lukas Podolski, yang bergabung dari klub Turki Galatasaray, sementara mantan rekan setimnya di Spanyol David Villa tiba pada musim berikutnya.
4. Daniele De Rossi: AS Roma ke Boca Juniors (Argentina)
Banyak pemain kelas dunia telah mengambil langkah besar untuk menemukan jalan mereka dari Divisi Primera Argentina ke Serie A Italia. Namun, jalan sebaliknya justru dijalani oleh Daniel De Rossi.
Legenda Roma itu menandatangani kontrak jangka pendek dengan Boca Juniors pada 2019 setelah bermain 600 kali untuk Giallorossi.
Gelandang berusia 35 tahun yang tiba di La Bombonera itu hanya membuat tujuh penampilan untuk Boca sebelum pensiun tak lama setelah ulang tahunnya yang ke-36 untuk memulai karir kepelatihannya di Italia.
5. Roberto Carlos: Delhi Dynamos (India)
Selama rentang waktu 11 tahun dan lebih dari 400 pertandingan di Real Madrid pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Roberto Carlos membangun reputasinya sebagai salah satu bek sayap dan spesialis bola mati terhebat di zaman modern.
Dua tahun yang layak di Fenerbahce diikuti sebelum bertugas selama setahun di rumah di Brasil dengan Corinthians melihatnya menyelesaikan musim 2010/11.
Carlos kemudian kembali ke Eropa pada usia 37 tahun, di mana dia bergabung Anzhi Makhachkala hanya untuk satu musim sebelum pensiun pada usia 39 tahun.
Namun, tidak lama kemudian Roberto Carlos secara mengejutkan memilih Liga Super India untuk mengikuti jejak rekan sezamannya Del Piero, Nicolas Anelka, Robert Pires dan David Trezeguet.
Dia bermain sebagai player-manager untuk Delhi Dynamos pada 2015 dan hanya membuat tiga pertandingan sebelum pensiun setelah klub tersingkir dari playoff ISL di semifinal.